Senin, 04 Oktober 2010

Perbedaan Lumbricus rubellus, Eisenia foetida, Ferionyx dan Africa

Kami peternak cacing tanah di daerah Bandung, saat ini berhasil menternak empat macam cacing tanah, yaitu Lumbricus Rubellus (red worm/ cacing merah), Eisenia Foetida (cacing Tiger), Cacing Biru (Ferionyx) dan cacing Africa (africa night crlawler/ANC ).

Keempat jenis cacing tanah ini pada umumnya mmereka memiliki ciri-ciri yg sama yaitu :

  1. Cacing tidak memiliki tulang belakang atau avertebrata. Makanya sering disebut binatang lunak.
  2. Cacing tanah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan (anterior) dan bagian belakang (posterior), Dibagian depan ada mulut dan klitelum, dibagian belakang ada anus/ dubur.
  3. Cacing tidak memiliki kerangka luar, karena seluruh tubuhnya dilindungi oleh kutikula (kulit bagian luar).
  4. Cacing tidak memiliki alat gerak.
  5. Cacing tidak memiliki mata.
  6. Sebagai pengganti mata, cacing mempunyai prostomium, yaitu organ syaraf perasa yang berbentuk seperti bibir yang menutupi mulutnya.
  7. Untuk dapat bergerak cacing menggunakan otot-otot tubuhnya yang panjang dan tebal yang melingkari tubuhnya.
  8. Lendir ditubuhnya memudahkan dia bergerak dalam tanah.
  9. Ditubuhnya terdapat yang sebut seta, seta adalah sejenis rambut yang relatif keras dan pendek, seta menempel pada tubuh cacing dan seta mempunyai daya lekat yang kuat, sehingga cacing dapat melekat kuat pada satu benda.
  10. Cacing tidak memiliki alat pernapasan, untuk bernapas dia mengandalkan kulitnya.
  11. Cacing tanah bereaksi negatif terhadap sinar matahari atau sinar lainnya.
  12. Cacing mempunyai klitelum, yang berguna untuk perkembangbiakannya.
  13. Masa hidupnya sekitar 1 – 5 tahun.

Adapun yang membedakannya adalah :

Ciri- ciri cacing Lumbricus Rubellus

  1. Warnanya kemerahan, maka dari itu sering disebut cacing merah/redworm
  2. Gerakannya lambat.
  3. satu tahun bisa mengasilkan 106 kokon, tiap kokon bisa berisi 1-4 juvenil (anak cacing)
  4. Bisa bertelur setiap 21 hari sekali setelah mencapai dewasa.
  5. Usia produktifnya 4-10 bulan.
  6. Berukuran panjang sekitar 10-15cm.

Ciri-ciri cacing Eisenia Foetida

  1. Warnanya kemerahan.
  2. Gerakannya lamban.
  3. Sekujur tubunhnya ada garis kitam menyerupai gelang, hingga disebut cacing tiger/ harimau.
  4. Bisa bertelur setiap 21 hari sekali setelah mencapai dewasa.
  5. Satu telur bisa berisi 6-7 ekor anak cacing ( Juvenil).
  6. Usia produktifnya sekitar 4-10 bulan.
  7. Berukuran sebesar isi bolpoin dengan panjang sekitar 10 – 15 cm.

Ciri-ciri cacing Perionyx excavatus

  1. Warna kulitnya cenderung hitam.
  2. Bila diberi cahaya dari bawah tubuhnya, tubuhnya berwarna biru, maka dari itu sering disebut cacing biru.
  3. Gerakannya sangat lincah, maka sering juga disebut cacing liar.
  4. Bisa bertelur setiap 30 hari sekali setelah dewasa.
  5. Usia produktifnya sekitar 4-12 bulan
  6. Berukuran lebih besar dari cacing merah dan tiger, dengan panjang sekitar 10-20cm

Ciri-ciri cacing Eudrilus eugeniae (African nightcrawler)

  1. Warna kulitnya merah kehitaman.
  2. Gerakannya lamban.
  3. Bisa bertelur sekitar 30 hari sekali setelah dewasa,
  4. Usia produktifnya 4-24 bulan.
  5. Berukuran lebih besar dari lumbricus, dengan panjang anatar 15-30cm.

Dari Keempat macam ccg tadi baru satu jenis cacing saja yg sudag biasa digunakan sebagai obat-obatan manusia, baik untuk obat herbal ataupun obat non herbal, yaitu cacing lumbricus rubellus.

0 komentar: